Permasalahan tentang pembinaan karakter mahasiswa FTP yang masih stagnan disampaikan oleh mahasiswa terhadap pimpinan dekanat melalui Forum Kajian Bersama FTP pada Jumat (22/11).  Permasalahan disampaikan dalam forum untuk meminta formula klarifikasi maupun permintaan perbaikan sistem. Salah satunya adalah terkait pelaksanaan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM).

Melalui forum kajian tersebut, Is’adur Rofiq selaku mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (TIP) menyampaikan keluh kesahnya tentang pembinaan, arah, dan paradigma edukasi karakter mahasiswa FTP yang belum menemui titik kejelasan. Rofiq berpendapat bahwa selama 5 semester mengenyam pendidikan tinggi di FTP dirinya belum pernah menerima pembinaan karakter dari pihak dekanat FTP. “Selama saya kuliah di FTP ini, pendidikan karakter itu hanya stagnan pada PPMB, selebihnya tidak ada follow up yang jelas dari dekanat.” Ujar Rofiq saat diberi kesempatan bertanya kepada narasumber. Rofiq juga menyampaikan ketidakpuasannya mengenai teknis pelaksaan LKMM. Objek dan sasarannya harus jelas dan tepat sasaran. “Kami butuh kepastian mengenai teknis. Apakah palatihan ini kan dilaksanakan secara berkelanjutan atau tidak,” Ujarnya. Agar lebih transparan, kemudian ia menyampaikan masukan berupa perlu adanya pendewasaan sistem yang ada. Tugas pokok dan fungsi antara BEM dan dekanat harus jelas. Jika tidak, Rofiq berdalih pelatihan yang diinisiatif tidak akan berjalan sesuai harapan, seperti apatisnya mahasiswa terhadap pelatihan ini. “Ini kan forum kajian bersama, maka disini saya menyampaikan rekomendasi bahwa yang menyusun LKMM adalah pihak BEM, sedangkan Dekanat dalam hal ini harus memfasilitasi berupa sistem instruksif terhadap ormawa FTP.” Ujarnya.

Pihak dekanat FTP melalui Yuli Wibowo selaku Wakil Dekan III berdalih bahwa aturan pembinaan karakter Mahasiswa sudah ada dan saat ini paten dari pihak rektor Universitas Jember. Menurut Yuli, pihak rektor telah memberikan pedoman yang kemudian pihak dekanat akan menyampaikan kepada mahasiswa. “Acuan yang digunakan adalah SK rektor yakni PPMB dan PKKMB, ada buku pedoman yang akan disampaikan selanjutnya. Secara umum disebut buku pengembangan mahasiswa.” Ujar Yuli. Lebih lanjut, Yuli menyatakan pembinaan khusus mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa (ormawa) akan diberikan porsi yang berbeda. Menurutnya, pihak dekanat akan memberikan forum formal berupa pelatihan dan pendampingan kepada ormawa. “Terkait pembinaan Ormawa, diharapkan melalui Pembina lebih memfokuskan untuk mendampingi kegiatan mahasiswa.” Ujarnya. Yuli mengklaim, pihak dekanat sebelumnya telah memfasilitasi ormawa berupa Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM). Namun menurutnya tidak satupun mahasiswa yang hadir pada saat itu. “Pihak dekanat pernah melaksanakan LKMM namun tidak ada yang datang. Kedepannya (kami) bersama BEM akan menjalankan program LKMM tersebut.” Tuturnya saat menghadiri acara yang diadakan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (FTP UJ) tersebut.

Syahril Imron, salah satu mahasiswa FTP turut angkat bicara mengenai pembinaan karakter mahasiswa FTP ini. Saat ini menurutnya belum ada back up penuh dari pihak dekanat baik itu pelatihan manajerial maupun kepemimpinan. Ia berpendapat, pembinaan karakter ini sangat penting dilaksanakan untuk mahasiswa. Salah satu outputnya adalah agar mahasiswa berjiwa akademis juga mempunyai sifat organisatoris. “LKMM dirasa sangat penting. Tetapi saat ini pimpinan (dekanat) belum memfasilitasi. Secara hukum memang prosedural mengenai pelatihan ini harus ada (difasilitasi). Tujuannya agar mahasiswa tidak hanya mempunyai sifat akademik, tetapi mempunya sifat kepemimpinan.” Ujarnya. Imron menambahkan, apabila LKMM ini terealisasi, ia berharap adanya klasifikasi peserta dalam teknis pembinaannya. Pertama, klaster untuk mahasiswa baru. ia berpendapat masa transisi antara siswa dan mahasiswa sangat perlu adanya edukasi mengenai jati diri mahasiswa dalam kehidupan kampus. “Berbicara mahasiswa baru saya rasa perlu adanya pembinaan mengenai jati diri mahasiswa. Karena, bagaimanapun kehidupan sekolah itu sangat berbeda dengan kehidupan kampus.” Tuturnya. Kemudian menurut Imron, klaster yang kedua yaitu untuk mahasiswa yang tergabung dalam ormawa. Mahasiswa yang hendak menjabat sebagai pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dirasa penting diberikan pembekalan mengenai LKMM ini. “Begitupun untuk pelatihan karakter ormawa, sangat diperlukan untuk menunjang manajerial yang kompetitif. Untuk teknisnya, saya rasa perlu LKMM ini dilaksanakan sebelum mahasiswa tersebut menjabat kepengurusan UKM yang bersangkutan.” Pungkas mahasiswa yang saat ini menjabat sebagai ketua angkatan FTP 2017 tersebut. []