Rupa segar anak sekolah yang baru menjejak bangku kuliah dengan lengan dihiasi pita-pita berbagai warna, akhir-akhir ini banyak dijumpai hilir mudik pada setiap sudut Fakultas Teknologi Pertanian UNEJ. Mereka merupakan 365 mahasiswa baru yang diterima pada tahun 2023 dan sedang melaksanakan agenda PPMB bertajuk “ATMOSFER”, yang merupakan akronim dari Agricultural Technology Morals Orientation Student For Excellent Generation. Melalui nama ini, kegiatan PPMB 2023 ditujukan untuk membangun kepribadian mahasiswa dengan moralitas tinggi untuk mewujudkan generasi baru yang unggul, inovatif, dan berdaya saing.

Tak lain dari hal yang menarik untuk dibahas pada PPMB tahun ini adalah konsepnya yang tergolong baru dan perdana. Agenda kegiatan yang disajikan, sebagian besar adalah rancangan teman-teman panitia mulai dari BEM juga angkatan 21 hingga 22. Namun, kegiatan PPMB Fakultas Teknologi Pertanian ini masih sepenuhnya kegiatan fakultas. Menyesuaikan dengan panduan dari kementerian, kegiatan PPMB tahun ini diinginkan lebih banyak melibatkan mahasiswa sebagai panitia, seperti BEM serta angkatan atas sebagai pendamping, dengan tanpa menghilangkan keterlibatan staf dari pihak fakultas.

Berdasarkan keterangan Athallah, mahasiswa TEP angkatan 2021, selaku ketua panitia acara PPMB 2023, menginginkan suasana PPMB yang dapat dikenang dengan baik oleh para pesertanya. “Angkatan 21 online, materi hanya zoom, materi mencatat, bosan. Angkatan 22 juga materi makan pulang, materi makan pulang, selama 6 kali pertemuan” jelasnya. Memang benar, selama dua tahun terakhir, kegiatan PPMB cenderung tidak memberikan memori bahkan output berarti bagi para pesertanya.

Berangkat dari sana, kegiatan PPMB yang semula dilaksanakan selama 5 – 6 minggu dipotong menjadi dua kali pertemuan materi dari dosen, dua kali ekspo, dan pada minggu ketiga dilakukan pembentukan Ketua Angkatan dan Ketua Angkatan Jurusan. Wakil dekan III Fakultas Teknologi Pertanian, Ir. Giyarto, M.Sc. menambahkan bahwa materi yang diberikan pihak fakultas kepada mahasiswa baru angkatan 2023 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu LKTI atau KTI serta PKM dan materi-materi lainnya.

Penyampaian materi masing-masing Ormawa di dalam kelas berjalan dengan estimasi waktu 15 menit karena akan dialokasikan agenda lainnya, hal ini berbeda dengan PPMB tahun lalu yang estimasi waktu setiap Ormawa dan UKM berjalan selama 30 menit sehingga memakan banyak waktu.

Di sisi lain, PPMB tahun 2023 juga menghidangkan agenda-agenda baru yang segar seperti Sapa Akrab, Expo Ormawa, dan Buku Kenangan. Melalui kegiatan Sapa Akrab, diharapkan mahasiswa baru dapat memiliki relasi berkelanjutan dari prodi lain. Menurut keterangan Ahmad Azis dari prodi THP angkatan 22, mahasiswa cenderung hanya mengenal mahasiswa lain dari prodi yang sama. Kalaupun ada dari prodi yang berbeda, palingan hanya sebatas tahu nama. PPMB tahun lalu pun tidak dibentuk kelompok seperti yang sekarang, sehingga mahasiswa hanya kenal dan tahu pada segelintir orang dari sekian banyaknya mahasiswa FTP angkatan 22.

Ekspo Ormawa sendiri diadakan di PPMB 2023 dengan fokus memberikan eksposur mahasiswa baru angkatan 2023 tentang fakultas dan kegiatan ekstra, yang nantinya akan banyak diwadahi oleh Ormawa maupun UKM yang ada di fakultas. Adanya ekspo Ormawa serta UKM ini diperkirakan akan lebih efektif karena tidak menyita banyak waktu serta mahasiswa baru akan lebih paham tentang Ormawa dan UKM yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian. Perekrutan anggota baru pun diperbolehkan pada saat itu juga, dimana hal ini sangat berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya yang memperbolehkan mahasiswa mengikuti kegiatan organisasi maupun UKM minimal pada semester 2 dan 3.

Pak Giyarto juga menyebutkan bahwa Expo Ormawa serta UKM akan dimanifestasikan pada hari Sabtu (14/10/2023) yang nantinya digelar di luar ruangan. Perbedaan penyampaian materi Ormawa serta UKM ini didasarkan pada pengalaman PPMB tahun-tahun sebelumnya yang mana mahasiswa baru lebih menyukai kegiatan di luar ruangan daripada hanya duduk di dalam kelas mendengarkan materi yang dipaparkan selama berjam-jam.

Buku Kenangan, merupakan wadah yang diberikan untuk mahasiswa baru mencatat dan melukis memori mereka selama melaksanakan agenda PPMB. Apa yang mereka rasakan, kesan apa yang mereka simpan, diharapkan bisa dituangkan ke dalam buku tersebut sehingga dapat dikenang di masa depan.

Pelaksanaan kegiatan PPMB tentunya tidak luput dari kendala baik dari pihak panitia maupun dekanat. Menurut klarifikasi Athallah, ada beberapa kendala dari mulai pembentukan panitia sampai pelaksanaannya. Panitia terbentuk satu minggu dari kegiatan PPMB, disebabkan kesukaran audiensi dari pihak departemen PSDM BEM dengan dekan yang memakan waktu nyaris 3 bulan. Namun, selama pelaksanaan tidak ada masalah yang berarti antar panitia selain beberapa miss komunikasi yang dapat dengan cepat diatasi.

Kendala lain berasal dari segelintir peserta PPMB yang tidak jarang absen dari rangkaian agenda PPMB dengan hanya mengikuti agenda pada minggu kedua saja. Selain itu, di samping mahasiswa yang aktif dalam kegiatan PPMB, tidak bisa dipungkiri jika masih ada mahasiswa yang kurang menonjol selama berjalannya PPMB 2023. Athallah menyatakan, mereka yang kurang menonjol ini berarti kurang beradaptasi dengan sekitarnya. Walaupun begitu, untuk tujuan daripada PPMB 2023 yang menginginkan terbentuknya kepribadian, moralitas, tanggung jawab, dan leadership mahasiswa, sudah mencapai angka 75%.

Ir. Giyarto, selaku wakil dekan III, mengatakan perihal minimnya air yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian, akan tetapi beliau mengatakan bahwa ini bukanlah sesuatu yang fatal. Pihak fakultas telah mempersiapkan solusi selama PPMB berlangsung, peserta dapat menggunakan mushola Fakultas Kedokteran (FK) untuk beribadah serta toilet untuk buang air dan mengambil wudhu, tentunya hal ini telah diizinkan dan disetujui oleh pihak Fakultas Kedokteran.

Penulis : Geofani Zulia & Diva Duatri

Penyunting : Jilan Hanifa