Jember, Manifest – Tiga Sekretariat Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (UJ), mengonfirmasi kehilangan barang inventaris di grup ormawa FTP, Senin (3/8). Tiga Ormawa tersebut yaitu Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian (Imatekta), Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (UKM-O) Sahara dan Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian (UKM-K) Dolanan. Masing-masing ormawa tersebut kehilangan barang yang berbeda. Imatekta mengkonfirmasi kehilangan printer, Dolanan kehilangan Handphone (HP) dan perkakas lainnya. Adapun Sahara kehilangan dua stop kontak dan satu pompa ban.

Muamar Kadafi ketua umum Imatekta menyampaikan, hilangnya printer organisasinya tersebut menurutnya, kemungkinan karena pencurian. “Dua minggu lalu aku ke sekret karena sudah lama nggak ke sana di jendela sekret ada bekas congkelan, di sudut jendela patah,” ungkap Kadafi. Waktu hilangnya printer tersebut, Kadafi memastikan antara hari Kamis sampai Senin. “Jadi perkiraan barangnya hilang bisa waktu kamis malam sampai tadi pagi dini hari (senin),” imbuhnya.

Kadafi berharap, kedepannya kehilangan-kehilangan barang berharga tidak terulang, salah satunya dengan antisipasi membawa barang berharga tersebut dititipkan di rumah salah seorang anggota organisasi. “Lebih mengutamakan kewaspadaan. Barang-barang berharga lebih baik diamankan di salah satu rumah pengurus atau anggotanya untuk menghindari kehilangan barang lagi,” tutupnya.

Sementara Itu, ketua umum UKM-K Dolanan Muhammad Ilwan Tegih Okiawan mengungkapkan, anggota Dolanan pernah kehilangan HP di sekretariat. Ia sudah pernah mengeceknya melalui Closed Circuit Television (CCTV) milik kampus. Menurut pengamatannya, pencurian tersebut dilakukan seseorang ketika keluar masuk salah satu ruangan dolanan. “Terus kita lihat orang yang ambil keluar dari arah pintu studio rupa (pintu depan kamar mandi Gedung E),” ujar mahasiswa yang lebih akrab disapa Sunari tersebut.

Demi meminimalisir kehilangan dan menjaga keamanan barang inventaris ormawa ke depan, Siswoyo Soekarno Dekan FTP UJ menginstruksikan agar ormawa yang bersangkutan melapor ke pihak dekanat. “Sekarang yang merasa kehilangan silahkan membuat laporan, supaya fakultas dapat segera mengambil langkah apabila pencuri tersebut tidak dapat ditemukan,” ujarnya. Kemudian Siswoyo menambahkan, untuk kedepannya akan diberlakukan keamanan yang ketat. “Nanti diberlakukan sistem satu pintu saja, supaya mudah dalam penjagaannya,” tuturnya.

Lebih lanjut Siswoyo menyatakan semua barang inventaris yang hilang merupakan tanggung jawab ormawa yang bersangkutan. Pihak dekanat tidak akan memberikan dana untuk pengadaan barang inventaris yang hilang. “Barang tersebut diinventariskan berarti itu tanggung jawab pemegang (ormawa),” tutup Siswoyo. []