Serangkaian penyerangan dan intimidasi dilakukan oleh PT Bumisari Maju Sukses kepada warga Desa Pakel Kecamatan Licin sejak awal Maret 2024. Peristiwa ini memuncak pada Kamis (14/03/2024) ketika massa yang berjumlah kurang lebih 300 orang dari PT Bumisari melakukan perusakan dan penebangan pohon petani Pakel. Peristiwa ini disebar melalui tiga unggahan Instagram pada hari yang sama oleh akun @rukunpakel yang berisi foto dan video selama penyerangan.

“Kami diserang kembali oleh pihak perkebunan, mereka membawa preman dan sejam. Beberapa lahan kami habis mereka tebang. Mereka mengancam warga akan memenjarakan warga karena menduduki lahan yang memang milik warga Pakel.” Isi keterangan pada salah satu unggahan yang berisi gambaran penyerangan.

Dilansir dari kabartrenggalek.com, Sri Mariyati, anggota Rukun Tani Sumberejo Pakel (RTSP) menuturkan bahwa warga Pakel merasa diteror atas serangan berulang yang dilakukan pihak PT Bumisari selama dua pekan terakhir.

Berdasarkan rilis kronologi yang ditulis oleh Harun selaku Ketua RTSP, tindakan intimidatif PT Bumisari terjadi sejak awal Maret 2024. Perusakan dan penyerangan dimulai pada 5 Maret 2024. Petani yang tergabung dalam RTSP menemukan pondok di lahan petani roboh dan rusak. Selain itu, petani juga menemukan botol bekas berisi bensin yang tumpah di sekitar pondok yang dirobohkan. Berlanjut pada 9 Maret 2024, sekuriti PT Bumisari dan sekelompok orang yang diduga preman bayaran melakukan perobohan dan pembakaran pondok milik petani Pakel di wilayah Pongkor dan Panasean. Selain itu, PT Bumisari melakukan pembangunan pondok di tengah jalan menuju Pongkor untuk menghambat akses jalan petani Pakel.

Serangkaian aksi penyerangan dan intimidasi dari pihak PT Bumi sari tak berhenti di situ. Kurang lebih 150 orang yang diduga preman, sekuriti, dan pekerja PT Bumisari menebangi tanaman dan merusak pohon petani Pakel di utara Kali Gondang pada 10 Maret 2024. Massa dari pihak PT Bumisari juga melakukan intimidasi dengan mendorong dan menodongkan senjata tajam. Bahkan, salah satu petani pakel yang sedang melakukan patroli malam dipukul di bagian tengkuk hingga pingsan dan harus dilarikan ke puskesmas pada 10 Maret 2024.

Hingga pada 14 Maret 2024, gerombolan massa PT Bumisari yang berjumlah kurang lebih 300 orang mendatangi lahan dan melancarkan aksi intimidasi dan melakukan pembabatan tanaman petani pakel seluas 2 hektar di wilayah Kali Gondang dan Pongkor. Menurut Kronologi yang ditulis Harun, terdapat salah satu orang dari pihak PT Bumisari bahkan membawa senjata api dan melayangkan tembakan ke udara sebanyak dua kali untuk menakuti warga agar mundur dari lahan. Imbasnya, salah satu petani perempuan Pakel turut menjadi korban tindakan kekerasan fisik yang membuat korban mendapat memar di kaki, lengan, dan jari tangan.

Ahmad Zaini, salah satu warga Pakel menuturkan bahwa sekarang warga tetap berjaga siang dan malam untuk mengantisipasi terjadinya penyerangan kembali. Ahmad juga menuturkan bahwa warga tentunya mengalami trauma, namun semangat warga untuk melindungi satu sama lain juga semakin bertambah.

“Harapan kami hanya ingin bertani dengan tenang dan tak ada kriminalisasi terhadap kami dan kawan kami, terkhusus yang menderita seperti kami” ujar Ahmad ketika diwawancara melalui pesan WhatsApp.

Penulis: Yenda Aulia dan Adithya Krisna Sumber gambar: Instagram @rukunpakel