Pelaksanaan Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP UNEJ) kali ini (8/1/2020) berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Pasalnya baru pertama kali ini PEMIRA di FTP dilakukan secara serentak untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian (IMATEKTA), Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (HIMAGIHASTA), dan Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATIRTA), serta anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) yang menjadi rekomendasi untuk ketua di periode 2021 ini. Selain dilaksanakan serentak, Pemira kali ini mengharuskan tata cara pemilihannya dilakukan secara daring karena COVID-19.
Menurut Ketua BPM FTP UNEJ Periode 2020, Angga Arya Wijaya bahwa di tahun sebelumnya PEMIRA masih dilakukan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM, tetapi pada PEMIRA ini dilakukan secara serentak dengan harapan masa jabatan antara BPM, BEM, dan HMJ yang ada di FTP bisa seragam. “Sebenarnya itu harapan dari Wakil Dekan III FTP UNEJ yang dari dulu ingin adanya PEMIRA serentak agar entry nama ketua umum itu bisa serentak, pelantikan serentak sehingga ketika upload TOR Besar juga tidak keteteran,” Ucap mahasiswa Semester 7 itu saat diwawancarai oleh tim redaksi Manifest.
Ditengah pandemi dan kuliah daring seperti ini, maka sistem e-voting lama (tatap muka) sulit diterapkan karena kebanyakan mahasiswa sedang berada di kampung halamannya. Sehingga pihak penyelenggara yaitu Komisi Pemilihan Umum Mahasiwa Fakultas (KPUMF) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) harus mampu membuat sistem e-voting yang dapat digunakan pada kondisi seperti ini. Angga menjelaskan bahwa panitia KPUMF sudah berulang kali ke Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi (UPTTI) untuk memastikan sistem e-voting seperti apa yang akan digunakan pada PEMIRA ini, karena belum adanya alur birokrasinya sistem e-voting di Sister yang jelas dalam kondisi seperti ini. “Panitia KPUMF dari tanggal 4 Desember 2020 itu sudah bolak-balik UPTTI – Rektorat – FTP, tetapi sistemnya baru kelar dan ready di tanggal 6 Januari 2021,” jelasnya. Sehingga sistem yang digunakan adalah sistem e-voting melalui Website Sister Informasi Terpadu (Sister) UNEJ yang dapat dilakukan dimana saja, kemudian pemberitahuan atau sosialisasi melalui video singkat dari KPUMF terkait sistem e-voting yang digunakan baru dilakukan dua hari sebelum PEMIRA. Menurut ketua KPUMF 2020, Imron Mustofa Bisri bahwa memang ada beberapa kendala dalam pelaksanaan PEMIRA ini. “Pengkonsepan dan pengaturan sistem yang baru pertama kali dilakukan secara Serentak di FTP dan adanya kerumitan dan berbelitnya birokrasi untuk pembuatan e-voting,” ungkapnya.
Namun dengan permasalahan yang ada, pemilihan pada PEMIRA Serentak FTP 2021 dapat berjalan dengan lancar. Pemilihan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga ditutup pukul 14.00 WIB. Dan dilanjut pengumuman hasil PEMIRA Serentak pada pukul 15.30 WIB melalui aplikasi ZOOM. Saat pengumuman hasil PEMIRA serentak, Imron berpesan semoga hasilnya dapat diterima oleh seluruh mahasiswa FTP UNEJ. Kemudian Ketua Panwaslu, Plasida Guestin Adindra Gunarti menyampaikan bahwa apabila nantinya ada temuan sengketa maka dapat dilaporkan ke Panwaslu. “Ada waktu 2 hari jika ingin melaporkan adanya temuan sengketa dan diwajibkan untuk mengisi form di akun @panwaslu_ftpunej,” ucap wanita berkacamata itu dalam mengakhiri sambutannya. []