Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jember menyelenggarakan seruan aksi yang bertajuk ‘Catatan Hitam Indonesia 2022’ di depan Gedung DPRD Kabupaten Jember pada Selasa 12 April 2022.

Beberapa koordinator elemen mahasiswa mendesak M. Itqon Syauqi selaku Ketua DPRD Kabupaten Jember menandatangani pakta integritas dengan mengatakan bahwa jika pakta integritas tidak membuat press release maka akan dilakukan demonstrasi kembali.

M. Itqon Syauqi selaku Ketua DPRD Kabupaten Jember menyatakan bahwa DPRD menyetujui dengan adanya pakta integritas dan telah menandatangani pakta integritas tersebut.

“Yang bertandatangan di bawah ini M. Itqon Syauqi, selaku Ketua DPRD Kabupaten Jember dan perwakilan fraksi politik di Kabupaten Jember meliputi Golkar, PKB, Nasdem, P3, PDIP, PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat dengan ini menandatangani pakta integritas dengan penuh sadar dan insyaf sebagai bentuk dukungan atas poin-poin tuntutan yang diajukan oleh aliansi BEM se-Kabupaten Jember pada 12 April 2022,” ucap Itqon.

Koordinator Lapangan Aksi Aliansi BEM se-Jember, M. Yayan, telah menyampaikan empat tuntutan dari mahasiswa melalui press release sebagai berikut :

  1. Mendorong ketua DPRD Kabupaten Jember dan Perwakilan Parpol dalam komisi untuk menandatangani pakta integritas dan mendesak agar Ketua DPR RI serta Presiden secara tegas menolak penundaan pemilu 2024.
  2. Menutut DPRD Kabupaten Jember untuk mendesak DPR RI dan MPR RI supaya tidak mengamandemen UUD NRI tahun 1945.
  3. Mendorong DPRD Kabupaten Jember agar mendesak presiden segera menyelesaikan persoalan tingginya harga minyak goreng dan meminta presiden untuk reshuffle menteri perdagangan.
  4. Mendesak pemerintah untuk mencabut PPN sebesar 11%.

Menurut Fatah Ilham, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember, salah satu massa aksi, prioritas dari semua tuntutan itu adalah penundaan pemilu dan perpanjangan periode presiden karena tuntuan ini berpengaruh terhadap inflasi harga minyak dan adanya kenaikan harga PPN.

“Yang paling penting menurut saya adalah periodesasi presiden, karena hal ini merupakan ranah yang paling strategis untuk disampaikan ke DPR,” komentar Fatah Ilham ketika diwawancarai oleh reporter LPM Manifest.

Fatah Ilham juga menambahkan bahwa demonstrasi tidak membuahkan hasil yang signifikan. Namun, menurutnya dengan dilakukannya aksi turun ke jalan sudah mengimplementasikan bahwa mahasiswa berada di pihak rakyat, karena di dalam demokrasi rakyat yang paling berdaulat terhadap pemerintah. “Dengan adanya aspirasi yang disampaikan ini, diharapkan masyarakat tahu terkait kondisi negara saat ini,” tuturnya.