Febri Arisandi, koordinator lapang yang juga seorang mahasiswa pencinta alam (MAPALA) Universitas Mochamad Seroedji Jember, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah memperingati hari bumi. Aksi tahun ini berisi sosialisasi penolakan pada eksploitasi tambang di gunung Manggar. “Tema yang diangkat kali ini berbeda dengan tema sebelumnya yang lebih cenderung tentang penyelamatan bumi, untuk tema sekarang adalah tentang penolakan terhadap eksploitasi,” ujar Febri.
Dengan memadati Jalan Karimata, Jawa, hingga Kalimantan, aksi tersebut berjalan dengan damai. Untuk pengamanan, Febri dan kawan-kawan sudah memberitahukan dengan mengirim proposal kepada pihak kepolisian. Namun memang dari pihak kepolisian meminta maaf tidak bisa mendampingi karena masih sibuk dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Memang kita berani berjalan tanpa kepolisian, karena kita bukan pendemo yang bertindak anarkis. Kita adalah aktivis lingkungan yang ingin menyadarkan masyarakat tentang lingkungan,” tambah Febri.
Aksi tersebut mendapat respon positif dari warga setempat. Karena dapat menyadarkan warga tentang pentingnya pelestarian alam. “Acaranya bagus, untuk pelestarian alam biar ndak gundul. Sudah dua kali melihat kegiatan ini, seingat saya. Senang tadi saya dikasih bibit pohon, tapi saya gaktahu pohon apa. Nanti langsung saya tanam.” ujar Ibu Hasan, salah satu warga saat diwawancarai setelah acara.[Faiz]