Ratusan orang berkumpul dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa hingga lansia. Siang itu (24/08) Festival Egrang sedang berlangsung. Panas mulai membakar Lapangan Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Tetapi tak menyulutkan semangat mereka untuk meramaikan dan menyaksikan festival tersebut.
 
Pembukaan festival dibuka oleh Bupati Jember, MZA Djalal yang dihadiri oleh para undangan lainnya. Festival yang sudah keempat kalinya diadakan ini, diselenggarakan dengan kerja sama Tanoker dan beberapa instansi lain. Menurut Fitri salah satu panitia penyelenggara menggungkapkan bahwa, festival ini diadakan setiap tahun pada bulan Agustus.“ Acara ini juga diadakan dalam rangka untuk merayakan kemerdekaan,” kata Fitri.
Serangkaian kegiatanpun dilakukan diantaranya lomba hunting foto, lomba membuat egrang, pameran berbagai karya kreatif yaitu kerajinan tangan dari Tanoker, dan lain-lain. Puncak dari festival ini yang paling membangkitkan antusiame masyarakat adalah lomba atraksi egrang beregu. 
 
Dalam pertunjukan atraksi egrang beregu terdapat 51 peserta. “Peserta yang ikut berasal dari masyarakat Ledokombo dan luar kota, salah satunya kontingen egrang dari Yogyakarta,” kata Fitri menambahkan. Setiap regu atau peserta diberi waktu 5 menit untuk menunjukkan kemampuan mereka dengan egrangnya. Penilaian juga diberikan kepada mereka oleh beberapa juri dari dalam maupun dari luar negeri.
 
Begitu banyak budaya tradisional di negeri ini, salah satunya kesenian egrang tersebut. Meskipun dari daerah terpencil, egrang oleh para Tanoker mampu mendorong semangat para generasi muda untuk mencintai budaya daerahnya sendiri. Sehingga pelestarian budayapun dapat terus terjaga. Dimulai dari hal kecil, yang menjadikan itu sangat berarti.[Luluk]
Salam Budaya!!